Polda Papua Gelar Apel Kesiapsiagaan Hadapi Bencana Cuaca Ekstrem Dan Hidrometeorologi
Jayapura – Kepolisian Daerah Papua menggelar Apel Kesiapsiagaan menghadapi bencana cuaca ekstrem dan hidrometeorologi pada Rabu (05/11/2025), di Venue Dayung, Kampung Enggros, Kota Jayapura. Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Kapolda Papua Irjen Pol. Patrige Rudolf Renwarin, S.H., M.Si.
Apel diikuti oleh Wakapolda Papua Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramdhani, Wadan Kodamar X Laksma TNI Dadang Somantri, CRMP, pejabat utama Polda Papua, perwakilan TNI AU, serta sejumlah instansi terkait seperti BPBD, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Senkom, dan Basarnas. Hadir pula Ketua MRP Nerlince Wamuar, Staf Ahli Gubernur Papua Orgenes Kambuaya, dan Ketua Pengadilan Tinggi Jayapura Dr. Djaniko M.H. Girsang, S.H., M.Hum.
Kapolda Papua yang dalam amanatnya membacakan amanat Kapolri menyampaikan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk mengecek kesiapan personel, sarana, dan prasarana dalam menghadapi potensi bencana alam yang dipicu oleh perubahan cuaca ekstrem dan fenomena La Niña yang diperkirakan berlangsung hingga awal 2026.
“Apel kesiapsiagaan ini merupakan bentuk pengecekan terhadap kesiapan personel maupun sarpras dalam pencegahan dan penanggulangan bencana. Seluruh personel dan stakeholder yang terlibat diharapkan dapat bersinergi secara sigap, cepat, dan tepat demi melindungi keamanan serta keselamatan masyarakat,” ujar Kapolda Papua.
Kapolda menegaskan bahwa wilayah Papua memiliki tingkat kerawanan bencana yang tinggi akibat kondisi geografisnya. Oleh karena itu, diperlukan sinergi lintas sektor dan koordinasi komprehensif agar respons terhadap bencana dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
Dalam arahannya, Kapolda Papua juga memberikan delapan penekanan penting, di antaranya:
1. Melakukan deteksi dini dan pemetaan wilayah rawan bencana;
2. Berikan informasi dan imbauan kamtibmas terkait potensi ancaman bencana;
3. Menjamin kesiapan sarana dan prasarana pendukung;
4. Meningkatkan simulasi tanggap darurat;
5. Kedepankan kecepatan dan ketepatan respons dalam tanggap darurat bencana;
6. Melaksanakan tugas kemanusiaan secara empati, humanis, dan profesional;
7. Pastikan seluruh kegiatan penanggulangan bencana dilaksanakan sesuai prosedur;
8. Tingkatkan koordinasi dan sinergisitas dengan seluruh stakeholder.
“Negara harus selalu hadir melindungi rakyat dalam setiap situasi, terutama pada masa sulit akibat bencana. Ini bukan hanya tanggung jawab tugas, tetapi juga panggilan moral dan wujud pengabdian tulus terhadap kemanusiaan,” tegasnya.
Usai apel, kegiatan dilanjutkan dengan simulasi tanggap darurat bencana oleh satuan gabungan TNI-Polri, BPBD, Basarnas, dan unsur terkait lainnya. Simulasi tersebut memperagakan evakuasi korban, penyaluran bantuan, serta penanganan medis darurat sebagai bentuk kesiapan menghadapi situasi bencana di Papua.
Melalui kegiatan ini, Polda Papua menegaskan komitmennya untuk terus bersinergi bersama pemerintah daerah dan masyarakat dalam mewujudkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana di wilayah Papua.

