BALI - Hujan lebat mengguyur Pulau Bali dalam sepekan ini. Bencana alam seperti banjir hingga tanah longsor pun tak bisa dihindarkan. Bahkan yang paling parah terjadi pada Jumat (7/7/2023).
Hasil rekapitulasi, bencana alam yang terjadi sebanyak 78 kejadian. Pohon tumbang 31 titik, banjir 12 titik, longsor 29 titik, bangunan jebol 4 titik, jalan jebol 1 titik, orang hanyut 1 orang dengan selamat.
Dari puluhan kejadian, terdapat 3 orang korban, dimana 2 orang mengalami luka, 1 orang meninggal dunia dan 1 orang masih dalam pencarian. Kemudian 2 unit rumah mengalami kerusakan, dan jalan raya jebol ada 1 kejadian.
Atas bencana ini, personel Polda Bali bersama sejumlah instansi lainnya, melakukan evakuasi penanganan korban. Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol. Satake Bayu, S.I.K., M.Si. mengungkapkan, Polda Bali menerjunkan personel Direktorat Samapta dan Satuan Brimob dalam penanganan bencana tersebut.
“Bantuan Polda dititik beratkan pada bencana alam yang terjadi di kabupaten Tabanan dan Karangasem. Sebanyak 1 pleton personel Samapta dan Brimob beserta perlengkapannya dikerahkan ke Karangasem dan Tabanan. Mereka yang diberangkatkan adalah anggota yang memiliki kemampuan SAR,” terang Kabid Humas.
Tak hanya itu, mengantisipasi terjadinya bencana alam susulan, Polda Bali sudah menyiagakan ratusan personel. “Kita sudah melakukan siaga bencana. Sebanyak 1 SSK atau Satuan Setingkat Kompi personel Ditsamapta dan Satbrimob sudah kita siagakan. Mereka siap diberangkatkan kapan pun jika dibutuhkan,” tegas Kombes Pol. Satake Bayu, S.I.K., M.Si.
Untuk keselamatan, perwira melati tiga di pundak ini menghimbau kepada seluruh masyarakat Bali, agar selalu waspada dan berhati-hati terhadap cuaca ekstrim. Senantiasa menjaga kebersihan lingkungan terutama membersihkan got atau kali.
“Jika tidak ada kepentingan, jangan bepergian keluar rumah dan jangan lupa selalu memantau cuaca melalui informasi dari BMKG.dan berdoa agar kita semua dijauhi mara bahaya dan selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Kuasa,” pesan Kabid Humas. (BINA-PID)